Dharma Vs. RK: Debat Panas Soal Kemiskinan Jabar, Data Jadi Senjata!

Beritaandalan.com Assalamualaikum semoga kita selalu dalam kebaikan. Saat Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Politik Jawa Barat, Kemiskinan, Data, Debat Publik, Dharmawan Prasodjo, Ridwan Kamil yang bermanfaat. Informasi Mendalam Seputar Politik Jawa Barat, Kemiskinan, Data, Debat Publik, Dharmawan Prasodjo, Ridwan Kamil Dharma Vs RK Debat Panas Soal Kemiskinan Jabar Data Jadi Senjata Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

Dalam debat kedua Pilgub Jakarta yang berlangsung di Beach City International Stadium, Jakarta Utara pada Minggu (27/10/2024), Cagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengajukan pertanyaan kepada Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) terkait upaya pengentasan kemiskinan di Jawa Barat.

Dharma mempertanyakan kondisi Jawa Barat yang menurutnya menjadi miskin pasca pandemi. Ia ingin mengetahui alasan di balik hal tersebut dan bagaimana RK menanggapi situasi ini. Masyarakatnya pun sedang mengalami krisis ekonomi, bahkan terjadi kesenjangan sosial seperti yang sedang kita alami saat ini di Jakarta, ujar Dharma.

Dharma menekankan bahwa penjelasan dari RK akan menjadi rujukan baginya jika kelak terpilih menjadi Gubernur. Sekali lagi mohon kami dijelaskan, supaya kami bisa memahami sehingga ketika kami bisa menjadi Gubernur seperti Bapak, kami bisa mengantisipasi hal tersebut, tegasnya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, RK menceritakan pengalamannya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Ia menyatakan bahwa dirinya telah berhasil menjadikan jumlah desa tertinggal di Jawa Barat menjadi nol. Waktu saya memulai jabatan sebagai Gubernur Jawa Barat, desa tertinggal dan desa sangat tertinggal itu ada 1.100, lima tahun kami bekerja dengan pemerataan ekonomi, dengan ekonomi digital desa, dengan program-program pemberdayaan pesantren di desa, hasilnya Pak Dharma, dari 1.100 desa tertinggal dan sangat tertinggal, di akhir jabatan kami jumlahnya menjadi nol, ungkap RK.

RK menambahkan bahwa keberhasilan ini telah diakui dengan penghargaan dari Kementerian Desa. Kami berhasil mengenolkan desa miskin, tertinggal dan sangat tertinggal sehingga mendapatkan penghargaan tertinggi dari Kementerian Desa, katanya.

RK kemudian menjelaskan bahwa selama pandemi, alokasi anggaran di Jawa Barat harus dialihkan untuk penanganan COVID-19. Meskipun menghadapi keterbatasan dana, Jawa Barat tetap mendapatkan penghargaan dari UNDP sebagai provinsi terbaik dalam penanganan COVID-19 di Asia Pasifik. Tolong diingat, kami ini adalah dari semua yang hadir di sini, saya mengalami ujian sebagai pemimpin yang anggarannya harus direfocusing, yang tadinya untuk infrastruktur kami geser untuk kemanusiaan, untuk bansos, untuk hajat hidup dan lain sebagainya. Selama kekurangan dana seperti itu, kami mendapatkan penghargaan dari UNDP sebagai provinsi terbaik penanganan COVID-19 di Asia Pasifik, jelasnya.